Pipa paralon kini tak hanya sebatas untuk pekerjaan yang berkaitan dengan pembangunan rumah. Namun berkembangnya teknologi pertanian juga menjadikan instalasi pipa hidroponik dengan pipa paralon sebagai bahan pembuat.
Seperti kita ketahui hidroponik jadi solusi bagi warga kota besar untuk tetap dapat bercocok tanam, tanpa media tanah. Instalasi hidroponik juga relatif mudah kita bongkar pasang dan modifikasi sesuai kebutuhan.
Berikut beberapa tips bagi anda yang ingin memulai langkah urban farming di lahan sempit, utamanya dengan pipa paralon.
- Pemilihan Pipa
Meski semuanya bisa digunakan, Jenis pipa paralon biasanya kita bedakan dalam beberapa jenis sesuai dengan ketahanannya. Contohnya pipa berkode AW umumnya berharga lebih mahal, bila kita bandingkan tipe D untuk harga pipa paralon hidroponik lebih rendah.
Tipe AW punya kualitas dan daya tahan yang lebih baik. Hasilnya instalasi hidroponik akan berumur lebih panjang jika menggunakan tipe ini.
Namun patut anda perhatikan juga, pipa paralon dengan kualitas lebih rendah tentu lebih mudah pula terpengaruh lingkungan. Misalnya suhu tinggi yang terus-menerus. Pipa jadi lebih mudah retak rambut dan mengalami kebocoran yang tentu akan berpengaruh pada borosnya larutan nutrisi.
- Ukuran Pipa Paralon
Pipa paralon punya beraneka ragam ukuran, begitu pula dengan harga pipa paralon tersebut. Untuk membuat instalasi hidroponik seperti tipe NFT , biasanya menggunakan ukuran 2,5 – 4 inch. ukuran pipa paralon untuk hidroponik ini tergantung jenis tanaman yang ingin anda budidayakan.
Untuk tanaman seperti selada yang relatif lebih berat, lebih disarankan menggunakan pipa ukuran 3-4 inch. Selain punya berat, akar selada juga lebih banyak sehingga butuh ruang lebih untuk mengoptimalkan pertumbuhan.
- Perhatikan Jarak Lubang Tanam
Sebelum melubangi pipa paralon, sebaiknya anda mengukur terlebih dahulu jarak antar lubang tanam. Apalagi jika akan menanam sayuran berdaun lebar seperti selada atau kale, sebaiknya anda berikan jarak sekitar 20 cm.
Jika sayuran sejenis kangkung atau caisim yang daunnya lebih kecil, antar lubang bisa lebih pendek jaraknya. Berkisar 10-15 cm.
Jarak antar tanaman juga sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Jika terlalu berdekatan, proses pelebaran daun tidak akan optimal yang menyebabkan pula tampilan sayur kurang menarik. Intensitas cahaya matahari juga akan berkurang dengan daun yang terlalu berdekatan antar tanaman.
- Ukuran Lubang
Selain jarak antar lubang, ukuran lubang harus anda perhatikan pula. Sesuaikan dengan pot yang digunakan. Jika menggunakan net pot khusus hidroponik, ukurannya jelas lebih kecil daripada menggunakan gelas air mineral misalnya.
Sebaiknya pot yang anda gunakan menjadi dasar dalam pengukuran dan pastikan pot pas pada lubang yang telah anda buat.
- Melubangi Pipa Paralon
Melubangi pipa paralon bisa dengan mudah kita lakukan dengan bor. Tinggal menyesuaikan dengan menggunakan mata bor ukuran tertentu untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan. Jika tidak, anda juga bisa memanfaatkan pisau atau cutter dengan tentu saja memerlukan lebih banyak usaha.
Proses ini sama saja untuk hidroponik paralon horizontal ataupun paralon hidroponik vertikal.
Selain itu, memanaskan pipa paralon juga dapat membantu mempermudah proses melubangi paralon. Pemanasan bisa menggunakan lilin atau bahkan pengering rambut. Setelah anda panaskan, pipa paralon akan lebih mudah anda lubangi.
Dengan beberapa tips tersebut, kita jadi lebih mudah untuk membuat instalasi pipa hidroponik dengan pipa paralon. Patut kita perhatikan bahwa penggunaan pipa bukan sisi kepraktisan saja, namun juga anda perhatikan modifikasinya untuk menunjang perkembangan tanaman yang diinginkan.
Jika anda ingin mendapatkan pipa paralon dengan kualitas dan harga terbaik, Bagong Jaya bisa jadi pilihan karena telah berpengalaman selama 20 tahun untuk penyediaan bahan bangunan, khususnya pipa paralon untuk instalasi hidroponik berbahan pipa paralon.